Makalah BAB VI
TUGAS MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
Makalah Pelapisan Sosial dan Kesamaan
Derajat
Disusun Oleh : Muthia Ratuzzahrah
Kelas : 1EA35
NPM : 17214658
MANAJEMEN
Universitas Gunadarma
2014/ 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis diberi kemudahan
untuk mengerjakan tugas softskill Ilmu Sosial Dasar dengan judul ”Pelapisan
dan Kesamaan Derajat dalam Ilmu Sosial” Makalah
ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas softskill pada tingkat 1.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan
dalam makalah ini, maka dari itu saran dan kritik sangat diharapkan guna
perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses pembuatan karya tulis ini, yaitu :
1. Allah
S.W.T yang telah melindungi dan menemani penulis setiap saat.
2. Kedua
orang tua penulis yang selalu memberikan perhatian dan motivasi serta doa
setiap saat.
3. Semua
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah makalah ini , harapan penulis
sangat sederhana, yaitu semoga para pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak
informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah ini.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………..
1.3 Pembatasan Masalah…………………………………………………………………………………………
1.4 Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………………………
1.5 Manfaat Penulisan…………………………………………………………………………………………….
1.6 Metodologi Penulisan………………………………………………………………………………………..
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1
Definisi Pelapisan Sosial dan Kesamaan derajat…………………………………………………..
2.2
Proses terjadinya Pelapisan Sosial………………………………………………………………………
2.3
Perbedaan Sistem Pelapisan Sosial dalam Masyarakat………………………………………….
2.4
Teori mengenai Pelapisan Sosial…………………………………………………………………………
2.5
Hubugan Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat………………………………………………..
2.6
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial…………………………………………………………
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………
3.2
Saran……………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAKSI
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan soasial
berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi
dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat
bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan
dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding
pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
Terjadi
nya proses pelapisan sosial ada 2, yaitu:
-
Terjadi dengan Sendirinya
Proses
ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.
-
Terjadi dengan Sengaja
Sistem
pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.
Didalam
sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
· Sistem Fungsional
· Sistem Skalar
Perbedaan
sistem pelapisan sosial dalam masyarakat:
1. Sistem pelapisan
masyarakat tertutup diantaranya,
· Kasta Brahmana
(pendeta),
· Kasta Ksatria (golongan
bangsawan),
· Kasta Waisya (golongan
pedagang),
· Kasta Sudra (golongan
rakyat jelata) dan
· Kasta Paria (golongan
orang yang tidak memiliki kasta).
2. Sistem pelapisan
masyarakat terbuka
Terdiri dari setiap orang yang mempunyai kesempatan untuk
menempati jabatan, jika orang tersebut menpunyai kemampuan pada bidang
tersebut.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat banyak
kita jumpai di lingkungan kita , berbagai hal dalam hal apa pun pasti tak luput
dari perbedaan dalam pemberian, kesamaan, kesetaraan, pembagian yang setimbang
dengan yang lainya.
Kesamaan derajat terkadang membuat orang
berwibawa dan sangat disegani di sekitar lingkungannya, tetapi ada juga dari
mereka yang ingin sama dengan apa yang orang lain rasakan. Karena mereka tak
ingin diberlakukan tak adil terhadap semua yang akan dilakukan atau
dilaksanakan oleh orang itu.
Pelapisan sosial bisa dikategorikan sebagai
sebuah urutan atau tingkatan , sedangkan kesamaan derajat, sama seperti
pelapisan sosial tetapi kesamaan derajat ialah sesuatu yang bisa dikatakan
memiliki status, tingkatan yang sama dalam lingkungan atau daerahnya. Oleh
karena itu makalah ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai Pelapisan Sosial
dan Kesamaan derajat dalam Ilmu Sosial .
1.2 Perumusan
Masalah
Dari
latar belakang yang sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai
berikut:
1. Definisi
dari pelapisan sosial dan kesamaan derajat dalam ilmu sosial?
2. Bagaimana
proses terjadi nya pelapisan sosial?
3. Apa
saja perbedaan sistem pelapisan sosial dalam masyarakat?
4. Apa
hubungan pelapisan sosial dan kesamaan derajat dalam ilmu sosial?
1.3 Pembatasan
Masalah
Dari masalah diatas dapat
dibatasi yaitu “Pelapisan dan Kesamaan Derajat dalam Ilmu
Sosial”
1.4 Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui penjelasan mengenai pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
2. Untuk mengetahui proses terjadi nya pelapisan sosial.
3. Untuk
mengetahui perbedaan sistem pelapisan sosial dalam masyarakat.
4. Untuk
mengetahui hubungan antara pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
1.5 Manfaat
Penulisan
Manfaat
Penulis :
1. Menjadi
tahu lebih jelas mengenai penjelasan pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
2. Mengetahui
proses terjadi nya pelapisan sosial.
3. Menambah
wawasan mengenai perbedaan sistem pelapisan sosial dalam masyarakat.
4. Memberikan
sebuah gambaran mengenai pelapisan sosial dan kesamaan derajat kepada pembaca
makalah ini.
Manfaat Umum :
1. Menambah
wawasan mengenai pelapisan sosial dan kesamaan derajat dalam ilmu sosial.
2. Menjadi
tahu tentang proses terjadinya pelapisan sosial.
3. Mengetahui
perbedaan sistem pelapisan sosial dalam masyarakat.
4. Mengetahui
hubungan pelapisan sosial dengan kesamaan derajat dalam ilmu sosial.
1.6 Metodologi
Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini, yaitu
metode deskripsi analisi. Metode tersebut merupakan metode yang memberikan
gambaran objektif serta membahasnya secara lengkap yang dilakukan dengan
mengumpulkan data dari website.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Definisi Pelapisan
Sosial dan Kesamaan derajat.
Pelapisan sosial adalah pembedaan antar warga dalam masyarakat ke
dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah terdapat
lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang
dan rendah. Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan
atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi
seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial
seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di
bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.
Kesamaan derajat adalah
suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat
umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak
dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara.
Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau
Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam
arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam
jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
2.2 Proses terjadinya
Pelapisan Sosial.
Terjadinya
Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Terjadi dengan
Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan
masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu
dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh
masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena
itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari
pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat
dimana sistem itu berlaku.
2. Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan
untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan
tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Didalam
sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1. Sistem Fungsional, merupakan pembagian
kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama
dalam kedudukan yang sederajat
2. Sistem Skalar, merupakan pembagian
kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).
2.3 Perbedaan Sistem
Pelapisan Sosial dalam Masyarakat.
Masyarakat
terdiri dari berbagai latar belakang dan pelapisan sosial yang berbeda-beda.
Pelapisan sosial merupakan pemilah-milah kelompok sosial berdasarkan status dan
kemampuan individu tersebut yang terjadi secara alami didalam masyarakat.
Terjadinya pelapisan sosial berdasarkan adanya cara pandang masyarakat yang
berbeda-beda dengan dilatarbelakangi oleh status sosial dan kemampuan ekonomi
yang berbeda-beda. Adapun perbedaan sistem pelapisan dalam masyarakat.
Sistem pelapisan
masyarakat tertutup, diantaranya :
· Kasta Brahmana
(pendeta),
· Kasta Ksatria (golongan
bangsawan),
· Kasta Waisya (golongan
pedagang),
· Kasta Sudra (golongan
rakyat jelata) dan
· Kasta Paria (golongan
orang yang tidak memiliki kasta).
Sistem pelapisan
masyarakat terbuka. Terdiri dari setiap orang yang mempunyai kesempatan untuk menempati jabatan,
jika orang tersebut menpunyai kemampuan pada bidang tersebut.
2.4 Teori mengenai
Pelapisan Sosial.
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
1. Kelas
atas (upper class)
2. Kelas
bawah (lower class)
3. Kelas
menengah (middle class).
4. Kelas
menengah ke bawah (lower middle class).
Para pendapat sarjana memiliki tekanan yang
berbeda-beda di dalam menyampaikan teori-teori tentang pelapisan masyarakat.
seperti:
· Aristoteles membagi
masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah,
dan melarat.
· Prof.Dr.Selo Sumardjan
dan Soelaiman Soemardi SH.MA menyatakan bahwa selama didalam masyarakat
ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu
yang dihargainya makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan
adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
· Vilfredo Pareto menyatakan
bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu golongan elite
dan golongan non elite.
· Gaotano Mosoa,
sarjana Italia. menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari
masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling
maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah
dan kelas yang diperintah.
· Karl Marx, menjelaskan
secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat menggunakan istilah kelas
menurut dia, pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas
yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak
mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
2.5 Hubugan Pelapisan
Sosial dan Kesamaan Derajat.
Pelapisan
sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu
sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam
masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan
derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas
yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga
negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan
bawah.
2.6 Dasar-dasar Pembentukan
Pelapisan Sosial.
Ukuran
atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan
sosial adalah sebagai berikut.
Ukuran
kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat
dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial
yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk
lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, pa
tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah.
Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal,
benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya
dalam berbelanja.
Ukuran
kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau
wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan
sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas
dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat
menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan
wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran
kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari
ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati
akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran
kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka
sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para
orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
Ukuran
ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh
anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang
paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem
pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini
biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang
disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor
ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat
negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai
tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha
dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya
dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi,
dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial dan kesamaan
derajat memiliki hubungan dalam ilmu sosial. Pelapisan soasial
berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi
dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat
bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan
dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding
pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
3.2 Saran
Menurut
saya, Pemerintah harus memperhatikan lagi antar setiap kasta dalam pelapisan
sosial, agar tidak ada perbedaan antar golongan makhluk sosial dari golongan
rendah sampai golongan tertinggi. Lebih memberikan perhatian yang lebih pada
golongan rendah agar mendapatkan hak yang sesuai dengan makhluk sosial lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar